Dikisahkan, ada seorang koboi memiliki seekor kuda putih
yang sangat cantik. Suatu hari seorang saudagar kaya tertarik ingin membeli
kuda itu dan menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si koboi enggan
menjualnya. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak mau
menjual kudanya itu.
Besok harinya Kuda itu hilang dari kandangnya. Maka
teman-temannya langsung mencerca; "Sungguh jelek nasibmu. Coba saja kalau
kemarin kamu jual kudamu itu tentu kamu sudah banyak uang sekarang.” Mendengar
itu, Si koboi hanya diam tak menggubris.
Beberapa lama kemudian kuda cantik si koboi tiba-tiba
kembali dengan membawa 3 ekor kuda jantan yang gagah-gagah dari hutan.
Teman-temannya yang menyaksikan itu berkata; "Ah beruntung sekali nasibmu,
ternyata kudamu kembali dengan membawa keberuntungan". Si koboi hanya
tersenyum meresponnya.
Beberapa hari kemudian anak si koboi berusaha melatih
kuda-kuda baru tersebut agar jinak dan dapat dikendalikan, namun ia terjatuh
dan tulang kakinya mengalami retak. Teman temannya kembali berkata; "ah
rupanya kudamu itu pembawa sial, lihat sekarang anakmu terkena musibah".
Si koboi cuma diam dan bersabar mendengar cemoohan itu.
Dua hari kemudian terjadi tembak menembak di wilayah itu,
dan esoknya pecah perang antar wilayah. Semua anak muda di desa dipaksa untuk
berperang kecuali si anak koboi karena kakinya masih dalam perawatan. Teman
temannya mendatangi si koboi sambil menangis penuh penyesalan; "beruntung
sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, sedang kami harus merelakan
anak anak kami. Ternyata kudamu itu memang pembawa keberuntungan.”
Mendengar itu si koboi yang biasanya selalu diam tiba-tiba
berkata; "wahai kawan, jangan terlalu cepat membuat kesimpulan ini dan itu
mengenai nasib. Jangan terburu-buru mencap nasibmu baik atau jelek. Semua
kejadian sebenarnya suatu rangkaian proses yang belum final selama kita masih
hidup. Syukuri saja dan terima keadaan yang terjadi kemarin dan hari ini karna
bisa jadi itu kebaikan untuk esok hari. Apa yang kelihatannya baik belum tentu
baik pula untuk masa depan. Apa yang seolah buruk belum tentu buruk juga untuk
hari kemudian. Jadilah bijaksana dalam memaknai hari ini dan kemarin, dan
jangan pernah berputus asa dalam menatap kemungkinan baik di hari esok.